Indonesia
butuh striker!!!
Kompetisi di Indonesia semakin hari
semakin menarik, pemain asing makin banyak berdatangan dan kebanyakan pemain
itu berposisi sebagai striker, yang mana mereka saling bersaing menciptakan
banyak gol untuk timnya, dari 5 tahun terakhir saja hanya Boaz Salossa dan
Ferdinand Sinaga saja yang mampu menyaingi pemain – pemain asing tersebut untuk
memperoleh gelar Top Skor.
Apabila kita melihat beberapa tahun
yang lalu, Indonesia memliki striker – striker hebat yang bisa dikatakan cukup
ditauti di Asean bahkan Asia, seperti Widodo C. Putro yang tendangan saltonya
bisa menghebohkan media di Asia, dilanjutkan dengan era Ilham Jaya Kusuma,
Kurniawan Dwi Yulianto yang sempat berkaries di Eropa bersama Sampdoria,
Bambang Pamungkas yang sampai sekarang masih aktif bermain dengan Persija dan
juga menjadi Top Skor Timnas dan icon sepakbola Indonesia dan Asia, dilanjutkan
dengan era Cristian Gonzales yang merupakan pemain Naturalisasi bersama dengan
Irfan Bachdim.
Walaupun setelah era Bambang
Pamungkas striker Indonesia tidak segarang pendahulunya, namun masih ada
striker – striker yang dianggap cukup mumpuni seperti Boaz Salossa, Lerby
Eliandry, Ferdinand Sinaga, Patrick Wanggai dll. Striker – striker yang ada
saat ini kurang bertaji karena kurangnya jam bermain di klubnya masing –
masing, memang tidak terlihat apabila kita hanya berfokus pada kemajuan klub,
karena dengan adanya pemain asing sudah pasti klub akan mencari pemain
(khususnya striker) yang memiliki kwalitas di atas pemain lokal, diharapkan
performa klub dapat terangkat. Permasalahan kini hadir ketika Timnas harus
berkompetisi, striker – striker Indonesia terlihat biasa – biasa saja, tidak
ada istimewanya seperti Timnas sebelum tahun 2007, ketika pemain seperti Bambang
Pamungkas, Zaenal Arif, Budi Sudarsono dan Saktiwan Sinaga silih berganti
membobol gawang lawan – lawan garuda.
Bukan kewajiban dari klub dan staf
pelatih sebuah klub memang untuk memberikan waktu bermain lebih kepada pemain
lokal, fokus mereka adalah bagaimana klub yang mereka tangani dapat bersaing di
Indonesia ataupun di Asia, namun mempercayakan posisi striker kepada pemain
lokal juga bukan sebuah kesalahan. Mungkin dengan waktu bermain yang lebih lagi
untuk striker lokal di klubnya akan berdampak baik untuk Timnas Indonesia
kedepannya.
Bukti paling baru dari permasalahan
yang dibahas kali ini yaitu pada gelaran Anniversary Cup 2018, dimana dari tiga
pertandingan yang sudah dilalui Timnas Indonesia, tidak ada satu gol pun yang
mampu diciptakan.
Komentar
Posting Komentar