Kontroversi Selebrasi Granit Xhaka dan Shaqiri

          
          Pertandingan antara Serbia menghadapi Swiss sabtu (22/6) memang sudah selesai, namun meninggalkan beberapa pertanyaan. Salah satunya adalah mengapa selebrasi dari kedua gol yang diciptakan Granit Xhaka dan Shaqiri menjadi kontroversi.
            Shaqiri menjadi penentu kemenangan dalam aga kedua Grup E Piala Dunia 2018 tersebut. Berkat golnya, Rossocrociati sukses membalikan keadaan setelah gawang mereka dibobol pada menit ke-4. Hal ini membuat Swiss semakin terbuka untuk lolos ke 16 besar Piala Dunia 2018.
            Sebelum gol dari Shaqiri, Grait Xhaka berhasil menyamakan kedudukan dan melakukan selebrasi yang hampir sama dengan yang dilakukan Shaqiri di akhir laga, bedanya Xhaka tidak membuka jersey dan bertelanjang dada. Selebrasi sama yang mereka lakukan adalah menyilangkan kedua tangan dan kedua jempol sehingga nampak seperti dua burung rajawali yang menjadi simbol di bendera nasional Albania.
            Tindakan mereka bisa menambah ketegangan yang terajadi di antara warga Serbia dan etnis Albania. Shaqiri lahir di Kosovo, mantan provinsi di negara Serbia yang kemudian memerdekakan diri pada 2008. Serbia tidak mengakui Kosovo sebagai negara yang berdiri sendiri.Keluarga Xhaka pun juga berasal dari Kosovo dan mereka juga keturunan Albaia. Ayahnya pernah dipenjara di Serbia karena kampanye untuk kemerdekaan Kosovo.
            Menurut Shaqiri, tindakan mereka hanya sebatas meluapkan emosi sesaat untuk merayakan kemenangan timnya. Pernyataan sama juga datang dari sang pelatih yang menyayangkan tindakan mereka dikaitkan dengan politik, karena seharusnya tidak mencampurkan politik dengan sepak bola.
            Kemenagan itu menempatkan Swiss di urutan kedua Grup E dengan empat poin. Poin yang sama dengan Bfrazil yang berhasil mengalahkan Kosta Rika di pertandingan sebelumnya. Swiss akan lolos ke babak 16 besar jika mereka mengalahkan Kosta Rika pada Rabu mendatang.

Komentar